Teknologi Tepat Guna dalam Kesiapsiagaan Kampus Aman Bencana oleh UKM Tanggap Bencana Kiai Soedjak Universitas Muhammadiyah Bengkulu





Unit Kegiatan Mahasiwa Tanggap Bencana Kiai Soedjak Universitas Muhammadiyah Bengkulu bekerjasama dengan MDMC Bengkulu mengadakan kegiatan kajian bulanan dengan tema “Teknologi tepat guna dalam kesiapsiagaan kampus aman bencana” pada Kamis, 27 Oktober 2019 pukul 19.30-21.30 WIB dengan pemateri yang ahli dibidangnya yaitu Indra Agustian, S.T., M. Eng dan Novalio Daratha, S.T., M.Sc., Ph.D di Masjid Al-Farabi dengan dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang diwakili oleh Rasman, M.Kom.i Bagian Kemahasiswaan , MDMC Bengkulu dan belasan anggota UKM Kiai Soedjak.

“Teknologi terdiri dari dua jenis yaitu teknologi tepat guna dan meleset guna,canggih dan tidak canggih,terkait dengan tema kajian malam ini sangatlah menarik, karena teknologi itu maupun ia secanggih apapun jika ia tidak tepat guna maka akan termasuk ke teknologi yang meleset guna,apalagi ini untuk mewujudkan kampus yang aman bencana.”ujar pak Noval

“Dengan contoh peringatan dini bencana dimasjid yang bisa digunakaan adalah beduk saat listrik padam, serta kapasitas ruang untuk menampung orang banyak sangatlah penting untuk  diperhatikan walaupun sederhana inilah yang sering terlupakan oleh kita. Apalagi terkait bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran di Bengkulu ini sangat rentan. Namun diingatkan kembali sangat perlu mencari tahu kebenaran setiap ada temuan baru terkait inovasi teknologi terkadang ada oknum yang memanfaatkan kebumingan inovasinya” tambahan pak Indra

Dikampus UMB 1 tepatnya di Masjid Al-Farabi memiliki air yang cukup untuk wudhu, kemudian munculah pertanyaan kemana pembuangan air sisa wudhu tersebut. Sisa pembuangan air wudhu di Masjid Al-Farabi sangatlah penting untuk kita manfaatkan dengan salah satu idenya pengolahan air untuk dibuang ke kolam ikan ataupun menyiram tanaman dengan mekanisme yang matang tanpa menimbulkan masalah baru dan ini juga dapat mengurangi banyaknya penggunaan energi listrik ujar Satria dan Heri

Tidak hanya membahas air namun juga masalah pengolahan sampah plastik, dengan memisahkan antara sampah organik dengan sampah non-organik, sosialisasi dan merealisasikan instalasi listrik yang aman hingga pemanfaatan ruang dikampus untuk evakuasi saat bencana. Saat ini baru kampus IV yang sudah memiliki rambu jalur evakuasi dan titik kumpul, untuk kampus 1 pernah juga dilaksanakan kegiatan simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran di gedung FKIP. Namun sangat diperlukannya kampus untuk model awal yang rutin mengadakan kajian dan simulasi kebencanaan dengan contoh permulaan ialah telah diterapkan Safety Briefing saat wisuda harapannya tidak hanya diacara wisuda saja namun di awal perkuliahan atau semester ganjil harus diterapkan adanya Safety Briefing.

“Untuk ide yang sangat kreatif memang selalu terbentur namun jika sudah adanya komunikasi yang baik maka kampus dan pimpinan kampus sangat mendukung agar ide tersebut dapat direalisasikan minimal komunikasikan dengan baik kepada Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Bengkulu” tanggapan Rasman bagian Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.


Terus ikuti kelanjutan kegiatannya ya.. Semangat Aktivis...

Comments

Popular Posts

Ramadan Penuh Berkah Dengan Ibadah dan Sedekah Walaupun Bersama Wabah

GOING ABROAD? WHY NOT?

Wisuda di 3,5 tahun dan Cumlaude Melalui Jalur Langit PART 2