Perdebatan Akhir Tahun 2019 yang berkesan menjadi resolusi tahun 2020





     Hari itu adalah hari Jum'at, 27 Desember 2019 dimana hari penutup kegiatan akhir tahunku bersama teman-teman seperjuangan sebagai mahasiswa. Dengan agenda menjadi peserta lomba debat mahasiswa Se-Universitas Muhammadiyah Bengkulu dalam rangka Milad Fakultas Hukum ke-11 dengan tema "Meningkatkan nalar kritis dan membangun kesadaran akan isu-isu lokal maupun nasional dikalangan mahasiswa" dengan  tim pilihan dari semua Fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Kami juga salah satu dari mereka pilihan, namun pilihan sendiri yaitu tim yang sedikit nekat menurutku, mereka bernama Linda Putriana dari Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Diana Eriani dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris dan aku sendiri juga mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Kami bertiga adalah mahasiswa semester V satu angkatan yaitu angkatan 2017. Kesepakatan Technical Meeting adalah datang 30 menit lebih awal, jadi kami  ke lokasi yaitu di Kampus IV Gedung Ahmad Dahlan lantai VI dari pukul 07.30 WIB. 
     
      Namun kami diberi kesempatan menunggu sambil dilema karena salah satu temanku masih memikirkan tugas kuliahnya yang belum kelar bersama teman kelompoknya. Dipertengahan acara itu sempat berniat aku dan temanku untuk mengundurkan diri, dikarenakan aku tidak enakan telah mengajaknya untuk ikut perlombaan lalu meninggalkan tugas dan teman kelompoknya. Tapi ini adalah pilihan dan kemauannya maka kami pun memutuskan tetap melanjutkan perlombaan hingga satu per satu tim sudah memasuki podium masing masing sampai giliran tim kami. Kami tidak ada berniat untuk memenangkan perlombaan namun untuk mewakili Fakultas kami dan sekaligus unntuk menguji mental dan ingin juga belajar. Tak dissangka kami memiliki poin yang cukup untuk melanjutkan kebabakk berikutnya. Padahal kami hanya mengandalkan aturan-aturan yang berlaku di indonesia pada saat ini untuk mempekuat argumen kami serta secarik kertas seadanya. 

     Hingga handphone kami bertiga kehabisan baterai dan untung saja kami ada teman disana dan kami meminjam handphone miliknya untuk mencari tambahan materi untuk memperkuat argumen kami saat berdebat. Dengan etika yang baik dan mengikuti aturan yang ada kami sampai dibabak final. Nah babak ini cukup membuat kami gugup dan sedikit down , karena lawan debat kami lumayan kuat yaitu fakultas hukum itu sendiri. Sehingga dengan kemampuan yang  kami punya, kami pun mulai berdebat sesekali terlihat juri yang menilai membuat kami sedikit mengeluarkan keringat gugup. Akhirnya perdebatan kami selesai dan menghantarkan kami disesi pengumuman juara. Kami sudah mengira kami kalah dan kami berencana ingin meninggalkan lokasi namun tak disangka tersebutlah nama fakultas kami dan kami pun mendapatkan juara II dalam perlombaan ini.  Alhamdulillah...untung kami belum pulang. Dan inilah pengalaman kami, jadi dapat disimpulkan setiap ada kesulitan pasti ada jalan dan setiap keputusan yang diambil pastilah ada makna dan maksud yang terbaik untuk kita. Sehingga membuat kami mendapatkan kabar baik dan gembira ini untuk dipersembahkan kepada kita semua. Piala yang kami dapat kami hadiahkan untuk Fakultas kami yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. 


Terimakasih teman-teman yang selalu mensupport kami dan para dosen serta wakil dekan dan dekan FKIP atas doanya juga. Pesan untuk teman-teman yang lain dan untuk para pembaca "jangan pernah putus asa dan berhenti ditengah jalan karena nanti bisa ditabrak" wkwkw.. maksudnya selalu bersemangat dalam melakukan hal apapun dan  tuntaskan hingga akhir apapun yang terjadi kita harus menyelesaikannya. See you..
Terimakasih Teman timku 😉 Terimakasih tim lawan debatku dan penyelenggara acara...
Sorry Latepost teman-teman..soalnya lagi persiapan UAS hehee..

Comments

Popular Posts

Ramadan Penuh Berkah Dengan Ibadah dan Sedekah Walaupun Bersama Wabah

GOING ABROAD? WHY NOT?

Wisuda di 3,5 tahun dan Cumlaude Melalui Jalur Langit PART 2