Catatan Seputar Pandemi Di Wilayah Bengkulu
![]() |
| Muhammadiyah Covid-19 Command Center Wilayah Bengkulu |
Covid-19 atau nama resminya
adalah SARS CoV 2 muncul pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Cina.
Covid-19 terus menyebar dan menjadi wabah pandemi yang ditetapkan oleh WHO.
Covid-19 itu sendiri sudah tersebar hampir diseluruh dunia dan termasuk
Indonesia bahkan sudah masuk di Kota Bengkulu. Kota Bengkulu pertamakali
terinfeksi COVID-19 sejak tanggal 31 Maret 2020 diumumkan oleh Pemerintah
Bengkulu yaitu Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu. Dan update kasus yang ada
dibengkulu sudah menjadi zona merah dengan rincian jumlah orang dalam
pemantauan (ODP) 638, Pasien dalam pemantauan 24 dan yang positif sudah
mencapai 8 orang.
Akibat penyebaran covid-19 inilah
menyebabkan ketakutan warga bengkulu sehingga membuat kesenjangan sistem baik
pada sistem ibadah, sosial, ekonomi maupun kesehatan. Terlebih lagi pemerintah
negara yaitu presiden mengumumkan untuk menerapkan sistem Sosial distancing
bahkan sekarang telah dipersempitkan lagi menjadi pchisical distancing.
Sehingga aktivitas berkumpul maupun bersentuhan langsung sudah dihentikan
seperti ibadah sholat jumat ditiadakan bahkan sholat dengan memberi jarak
dengan prinsip jangan bersentuhan sehingga dengan kondisi seperti
ini menimbulkan banyak masalah dikalangan petinggi agama maupun masyarakat
umum.
Namun sudah jelas tertera
pada Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ آيَةُ الرِّجْزِ ابْتَلَى
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ نَاسًا مِنْ عِبَادِهِ فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فَلَا تَدْخُلُوا
عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَفِرُّوا مِنْهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan
dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan
manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri,
janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri
tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim
dari Usamah bin Zaid).
Dan telah dikeluarkannya protokol
tuntunan ibadah oleh MUI dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau lembaga yang
dibentuk sekarang kita kenal dengan Muhammadiyah COVID-19 Command Center
(MCCC). Dan sudah adanya protokol-protokol yang dikeluarkan mulai dari protokol
keluar dan masuk rumah, penatalaksanaan jenazah, protokol relawan desa, panduan
kesiapsiagaan, panduan kesiapsiagaan covid-19 ditingkat RT atu desa, panduan
pembuatan disinfektan dan hand sanitizer serta petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis keluarga tangguh Covid-19dan masih banyak lainnya. Sehingga
sekarang terus melakukan penyampaian edukasi kepada masyarakat yang masih
kurang memperdulikan dan tidak mengikuti protokol yang dianjurkan pemerintah.
Dan dipertegas lagi oleh Direktur
Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
mengatakan bahwa pandemi virus corona atau COVID-19 dapat dikendalikan dengan
melakukan langkah-langkah pengendalian yang cepat dan tepat. kemenkes ri
juga mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan,
seperti sering cuci tangan pakai sabun , gunakan masker bila batuk
atau pilek, konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah dan
hati-hati kontak dengan hewan, rajin olahraga dan istirahat cukup , jangan
konsumsi daging yang tidak dimasak serta bila batuk, pilek dan sesak napas
segera ke fasilitas kesehatan.
Upaya
ini selalu dihimbau dan disampaikan kepada masyarakat indonesia bahkan
terkhusus bengkulu pemerintah juga sudah membentuk tim gugus tugas serta
relawan covid-19 untuk terus mengedukasi masyarakat. Namun budaya masyarakat
bengkulu yang sebagian ada yang kurang peduli dengan hal ini. Upaya ini
dilakukan untuk memutus mata rantai covid-19 yang terus menyebar baik melalui sentuhan,
droplets atau cairan yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung atau menyentuh
barang-barang yang terinfeksi covid-19.
Namun
kesadaran masyarakat untuk mematuhi himbauan pemerintah (Social dan Physical
Distance) belum sepenuhnya di patuhi oleh masyarakat di Bengkulu dan sudah ada
beberapa APD dalam bentuk masker dan Face Shield serta sembako yang dibagikan secara gratis
kepada masyarakat Bengkulu.Oleh karena itu, untuk menangani COVID 19 perlunya
kesadaran dari masyarakat dan edukasi secara intensif baik melalui media
sosial,elektronik ataupun edukasi kepada para jamaah masjid maupun seluruh lini
masyarakat serta sangat perlunya kolaborasi masyarakat, petugas COVID-19, Tim Kesehatan dan Pemerintah.
Source: http://covid19.bengkuluprov.go.id/databengkulu
WAKIL
SEKRETARIS MCCC BENGKULU
NICI
JARSI


Comments
Post a Comment