Pahlawan yang kupanggil Papa

Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh

Mendengar kata tameng emas yang tentu kita ketahui bersama bahwa fungsinya sebagai pelindung diri yang terbuat dari emas sudah pasti sangat berharga bukan? Begitulah sosok tameng emasku yang memiliki otot kawat dan tulang besi demi menafkahi maupun menjaga keluarganya dan tentunya si anak gadis satu-satunya ini.

Kata kedua yaitu Pahlawan, kata ini terdengar tak asing bagi kita yang membuat kita tak melupakan semua jasanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia beberapa puluh tahun yang lalu. Menurut KBBI, makna pahlawan ialah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Namun, menurutku pahlawan adalah sosok yang berjasa dan penuh pengorbanan serta keberanian baik dimasa lalu, masa sekarang maupun masa depan. Jika pertanyaan ini diberikan kepadamu, apa arti pahlawan bagimu?

Tak sedikit individu yang memiliki pandangan yang sama mengenai pahlawan. Begitupun terkait jasa yang diberikan oleh pahlawan tersebut, kita patut memberikan apresiasi atas pengorbanan mereka. Tak perlu jauh, disekitar kita sangat banyak sosok pahlawan itu, tanpa kita sadari orangtua kita sendiri jugalah pahlawan. Walaupun mereka tak menyandang gelar pahlawan, tapi dihati seorang anaknya lah mereka merupakan segalanya.

Pak Darlius adalah sosok ayah yang kupanggil Papa. Ia adalah pahlawankku. Padahal hingga saat ini Papaku berprofesi sebagai pedagang ikan di Pasar bersama Ibuku. Semua itu ia lakukan untuk biaya kuliahku dan sekolah kedua adikku. Bangun sebelum subuh, menembus dinginnya pagi ia sudah berjuang di Pasar. Hingga tahun 2021 akhir, kelulusanku merupakan hadiah bagi kedua orangtuaku ini terutama Papaku. Akhirnya anak sulungnya yang dulu sering membantu mama menjajakan dagangan jajanan di Sekolah sekarang sudah berpendidikan tinggi. Ini bukan hanya cita-cita seorang anak, namun sebuah doa dan perjuangan Ayah dan ibunya.

Mendengar kata tameng emas yang tentu kita ketahui bersama bahwa fungsinya sebagai pelindung diri yang terbuat dari emas sudah pasti sangat berharga bukan? Begitulah sosok tameng emasku yang memiliki otot kawat dan tulang besi demi menafkahi maupun menjaga keluarganya dan tentunya si anak gadis satu-satunya ini.

Kata kedua yaitu Pahlawan, kata ini terdengar tak asing bagi kita yang membuat kita tak melupakan semua jasanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia beberapa puluh tahun yang lalu. Menurut KBBI, makna pahlawan ialah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Namun, menurutku pahlawan adalah sosok yang berjasa dan penuh pengorbanan serta keberanian baik dimasalalu, masa sekarang maupun masa depan. Jika pertanyaan ini diberikan kepadamu, apa arti pahlawan bagimu?

Tak sedikit individu yang memiliki pandangan yang sama mengenai pahlawan. Begitupun terkait jasa yang diberikan oleh pahlawan tersebut, kita patut memberikan apresiasi atas pengorbanan mereka. Tak perlu jauh, disekitar kita sangat banyak sosok pahlawan itu, tanpa kita sadari orangtua kita sendiri jugalah pahlawan. Walaupun mereka tak menyandang gelar pahlawan, tapi dihati seorang anaknyalah mereka merupakan segalanya.

Pak Darlius adalah sosok ayah yang kupanggil Papa. Ia adalah pahlawankku. Padahal hingga saat ini Papaku berprofesi sebagai pedagang ikan di Pasar bersama Ibuku. Semua itu ia lakukan untuk biaya kuliahku dan sekolah kedua adikku. Bangun sebelum subuh, menembus dinginnya pagi ia sudah berjuang di Pasar. Hingga tahun 2021 akhir, kelulusanku merupakan hadiah bagi kedua orangtuaku ini terutama Papaku. Akhirnya anak sulungnya yang dulu sering membantu mama menjajakan dagangan jajanan di Sekolah sekarang sudah berpendidikan tinggi. Ini bukan hanya cita-cita seorang anak, namun sebuah doa dan perjuangan Ayah dan ibunya. 

Aku menganggap semua ini adalah sebuah proses belajar dan pelajaran hidup agar lebih semangat lagi memaknai hidup. Seperti yang dijelaskan oleh Adenita pada bukunya yang berjudul 9 Matahari, bahwa apapun itu berikanlah nilai maksimal pada angka 9. Karena menyediakan peluang untuk terus berproses dan belajar. Jadi, tepat sekali bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan untuk ayahku dirimu adalah “Pahlawan yang bertameng emas” dengan memiliki predikat angka Sembilan bagiku. Terima kasih Ayah.

Wassalamu’alaikum Warrahamatullahi Wabarakatuh


JANGAN LUPA BERMIMPI

DIWUJUDKAN! 😁

_________________

INSTAGRAM:

Nici Jarsi

Catatan Aktivis

Comments

Popular Posts

Ramadan Penuh Berkah Dengan Ibadah dan Sedekah Walaupun Bersama Wabah

GOING ABROAD? WHY NOT?

Wisuda di 3,5 tahun dan Cumlaude Melalui Jalur Langit PART 2